Friday, December 19, 2008

sesungguhnya (gadis jendela II)

gadis masih di jendela
kini terduduk menangis hiba
langit sudah berhenti melayan angan
bulan katakan “selamat tinggal, sayang”
matahari kini kembali ke sisi
rindu bakal melukakan diri
luka akan bersilih ganti
dia takkan lupa, sungguh
saat airmatanya jatuh
tiada peluang terakhir
yang terakhir itu sudah berakhir
apa yang kukuh dalam genggaman baru tadi
tinggal debu

No comments: